Toward Innovation-Driven Growth: How to Support 8% Target

Menurut beberapa pakar ekonomi dari Freiderich Ebert Stiftung dari Jerman, innovation-driven growth merupakan pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh inovasi. China menjadi negara raksasa dengan pertumbuhan ekonomi double digit ini disebabkan oleh inovasi-inovasi yang diciptakan oleh para inovator, entrepreneur dan perusahaan di negara tersebut. Maka, ketika Prabowo Subianto memiliki visi mengejar pertumbuhan ekonomi 8%, penulis mendukung penuh target tersebut.

Dalam bukunya Strategi Transformasi Indonesia (2021), latar belakang visi Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8% berakar pada berbagai faktor, termasuk potensi ekonomi Indonesia, kebutuhan peningkatan kesejahteraan rakyat, serta tantangan dan peluang global.

Innovation-driven growth merupakan pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh inovasi.

ACHMAD SOEGIARTO

Pertama, potensi ekonomi yang besar. Indonesia memiliki kekayaan alam yang besar, termasuk di sektor energi, mineral, pertanian, dan kelautan. Pemanfaatan sumber daya bernilai tinggi secara efektif dan efisien dapat menjadi pendorong utama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Di samping itu, dengan populasi lebih dari 282,4 juta jiwa, Indonesia memiliki pasar domestik yang besar dan berpotensi menggerakkan ekonomi secara signifikan. Visi ini mencoba memaksimalkan kekuatan konsumsi domestik serta meningkatkan daya beli masyarakat sebagai mesin pendorong pertumbuhan.

Referensi

Europa, Toward Innovation-Driven Growth, Freiderich Ebert Stiftung, 2024.

Alise Cortez, The Great Revitalization: How Activating Meaning and Purpose Can Radically Enliven Your Business, Practical Inspiration Publishing, 2023.

Fredrik Albritton Jonsson & Carl Wennerlind, Scarcity: A History from the Origins of Capitalism to the Climate Crisis, Massachusetts: Harvard Business Review Press, 2023.

Geoffrey Jones, Deeply Responsible Business: A Global History of Values-Driven Leadership, Massachusetts: Harvard Business Review Press, 2023.

Alan M. Patterson, Burn Ladders. Build Bridges: Pursuing Work With Meaning + Purpose, Business Expert Press, 2022.

Alessio Terzi, Growth for Good: Reshaping Capitalism to Save Humanity from Climate Catastrophe, Massachusetts: Harvard Business Review Press, 2022.

Andrew J. Hoffman, Management as a Calling: Leading Business, Serving Society, California: Stanford University Press, 2021.

Fred Reichheld, Winning on Purpose: The Unbeatable Strategy of Loving Customers, Harvard Business Review Press, 2021.

Hubert Joly, The Heart of Business: Leadership Principles for the Next Era of Capitalism, Massachusetts: Harvard Business Review Press, 2021.

Harvard Business Review, HBR’S 10 Must Reads: On Strategy (vol. 2), Massachusetts: Harvard Business Review Press, 2020.

Lynn S. Paine, Herman B. Leonard, & Joseph L. Bower, Capitalism at Risk: How Business Can Lead, Massachusetts: Harvard Business Review Press, 2020.

Michael Raynor & Derek Pankratz, A New Business Paradigm to Address Climate Change, Deloitte Insights, Oct, 2020.

Mariana Mazzucato, The Entrepreneurial State: Debunking Public vs. Private Sector Myths, PublicAffairs, 2018.

Jake Knapp, Sprint: How to Solve Big Problems and Test New Ideas in Just Five Days, New York: Simon & Schuster, 2016.

Chris Anderson, Makers: The New Industrial Revolution, New YorkL Crown Business, 2012.

Alex Hill, “How Winning Organizations Last 100 Years,” Harvard Business Review, 2018.

Alinda Hardiantoro & Sari Hardiyanto, IQ Rata-rata Orang Indonesia Peringkat 130 Dunia, Bagaimana Sebenarnya Kondisi Pendidikan di Indonesia? Kompas.com, 2022.

Andy Ellis, 1% Leadership: Master the Small, Daily Improvements that Set Great Leaders Apart, Hachette Go, 2023.

Bradley L. Kirkman & Adam C. Stoverink, Unbreakable: Building and Leading Resilient Teams, Stanford University Press, 2023.

Bruno Lanvin & Felipe Monteiro (ed.), The Global Talent Competitiveness Index 2023: What a Difference Ten Years Make What to Expect for the Next Decade, Fontainebleau, 2023.

Fred Reichheld, Winning on Purpose: The Unbeatable Strategy of Loving Customers, Harvard Business Review Press, 2021.

Frédéric Godart & Jacques Neatby, Leadership Team Alignment, Stanford Business School, 2023.

James M. Kouzes & Barry Z. Posner, Great Leadership Creates Great Workplaces, Jossey-Bass Wiley, 2013.

Marco Iansiti, Satya Nadella, Lynda Gratton, Ella F. Washington, HBR’s 10 Must Reads 2024: The Definitive Management Ideas of the Year from Harvard Business Review, Harvard Business Review Press, 2024.

Marie Kondo & Scott Sonenshein, Joy at Work: Organizing Your Professional Life, Hachette, 2020.

Rob Dial, Level Up: How to Get Focused, Stop Procrastinating, and Upgrade Your Life, HarperCollins 2023.

Roy T. Bennet, The Light in the Heart: Inspirational Thoughts for Living Your Best Life, Roy Bennett, 2016.

Ryan W. Quinn  & Robert E. Quinn, Lift: The Fundamental State of Leadership, Berret-Koehler Publisher, 2015.

WIPO, The Global Innovation Index 2023: At a Glance, WIPO, 2023.

Kedua, visi ini muncul untuk menghadapi kebutuhan mendesak akan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan pendapatan per kapita rakyat. Kemudian, adanya keinginan mengurangi kesenjangan wilayah. Dalam hal ini, Prabowo ingin memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dapat merata, terutama bagi wilayah-wilayah di luar Jawa yang selama ini tertinggal dalam hal infrastruktur dan investasi. Dengan demikian, kesenjangan ekonomi antarwilayah dapat ditekan.

Ketiga, peningkatan lapangan kerja menjadi salah satu alasan utama di balik target pertumbuhan ekonomi tinggi ini. Dengan menciptakan lapangan kerja yang cukup untuk masyarakat, khususnya generasi muda, diharapkan dapat membantu menurunkan tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan. Indonesia sedang berada dalam periode bonus demografi, di mana angkatan kerja yang produktif lebih tinggi dibandingkan dengan usia non-produktif. Visi ini berusaha memanfaatkan periode ini agar menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang maksimal dan berkelanjutan melalui penciptaan lapangan kerja.

Keempat, kesiapan dan potensi indonesia menghadapi persaingan global. Di Asia Tenggara, negara-negara seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia telah menarik lebih banyak investasi asing. Dengan menetapkan target pertumbuhan 8%, Prabowo berharap Indonesia bisa menjadi salah satu pusat ekonomi terbesar di kawasan, yang mampu bersaing dengan negara-negara tersebut.Pertumbuhan ekonomi yang kuat akan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional, baik dalam hal perdagangan, investasi, maupun kerjasama internasional lainnya. Ini juga akan memperkuat Indonesia dalam forum-forum internasional seperti ASEAN dan G20.

Kelima, mendorong industrialisasi dan peningkatan nilai tambah ekonomi.Prabowo ingin agar ekonomi Indonesia tidak lagi bergantung pada ekspor bahan mentah, seperti batu bara dan minyak kelapa sawit, yang nilai tambahnya rendah dan rentan terhadap fluktuasi harga internasional. Target 8% ini didorong oleh keinginan untuk mendorong sektor manufaktur dan industri hilir yang dapat menghasilkan produk dengan nilai tambah tinggi. Untuk mencapai target tersebut, Prabowo ingin memaksimalkan potensi di sektor-sektor unggulan seperti manufaktur, pertanian, perikanan, pariwisata, dan teknologi. Fokus pada sektor-sektor ini diharapkan dapat memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi.

Dengan visi ambisius ini, Prabowo Subianto berharap untuk tidak hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi tetapi juga meletakkan dasar ekonomi Indonesia yang kokoh, inklusif, dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi tantangan global.

Innovation for Growth

Mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui inovasi adalah konsep yang didukung oleh berbagai teori ekonomi yang menekankan peran inovasi sebagai pendorong utama pertumbuhan jangka panjang. Pembangunan dengan teknologi. “Teknologi adalah kunci yang membuka pintu masa depan,” pidato pertama Presiden Prabowo Subianto. Inovasi mendorong produktivitas, menciptakan produk dan pasar baru, serta meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based economy) menekankan pentingnya pengetahuan, keterampilan, dan inovasi sebagai faktor utama dalam menciptakan nilai ekonomi. Inovasi dalam teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan ekonomi tumbuh lebih cepat dengan memanfaatkan pengetahuan.

Mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui inovasi adalah konsep yang didukung oleh berbagai teori ekonomi yang menekankan peran inovasi sebagai pendorong utama pertumbuhan jangka panjang.

ACHMAD SOEGIARTO

Inovasi dalam ekonomi berbasis pengetahuan mencakup penciptaan teknologi baru yang meningkatkan efisiensi dan menciptakan sektor ekonomi baru (lihat artikel The Technology Trends That Will Change in 2024). Dengan akses yang lebih luas terhadap informasi dan data, pengambilan keputusan bisnis menjadi lebih cerdas dan produktif. Penggunaan teknologi digital dan artifial intelligence (AI) dalam bisnis telah membantu perusahaan mengurangi biaya, meningkatkan kecepatan operasional, dan menciptakan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen, yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi.

Inovasi memainkan peran kunci dalam pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produktivitas, penciptaan lapangan kerja baru, serta efisiensi sumber daya. Dengan kebijakan yang mendukung R&D, pendidikan, dan allignment & collaboration antarsektor, inovasi dapat menjadi pendorong utama dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Teori-teori di atas menunjukkan bahwa investasi dalam inovasi memberikan dampak positif pada ekonomi dengan membuka potensi sektor-sektor baru dan menciptakan perubahan struktural yang menguntungkan bagi ekonomi jangka panjang. Sehingga efektivitas anggaran investasi aktivitas research & development (R&D) untuk menghasilkan inovasi menjadi sangatlah penting. Dengan memerlukan langkah-langkah yang lebih efektif dan embrace the future dan bermanfaat besar buat masyarakat banyak.  

Agar lebih efektif dan berdampak, anggaran yang sudah dikeluarkan harus memperhatikan efektivitas dan pengembangan riset-riset berbasis teknologi di masa depan (embrace the future), seperti yang telah kami uraikan pada artikel sebelumnya future-ready company (artikel future-ready company pada www.achmadsoegiarto.com). Dimana setiap organisasi harus mampu melakukan strategic foresight dalam mencari potensi-potensi teknologi di masa depan.

Anggaran GERD Indonesia (2020) (Sumber: Paparan Prof. Dr. Bambang Soemantri Brodjonegoro (2024).

Melahirkan Perusahaan Kelas Dunia

Adanya visi negara untuk mendorong inovasi dalam pertumbuhan ekonomi  merupakan bagian dari melahirkan perusahaan-perusahaan kelas dunia yang dapat mendongkrak nama Indonesia di kancah global. Dalam buku The Entrepreneurial State: Debunking Public vs. Private Sector Myths karya Mariana Mazzucato, dijelaskan bahwa keberhasilan Apple dan perusahaan teknologi besar lainnya tidak lepas dari dukungan yang signifikan dari negara. Mazzucato berpendapat bahwa inovasi besar di sektor teknologi sering kali berasal dari investasi publik jangka panjang yang dilakukan oleh negara, terutama di bidang penelitian dan pengembangan (R&D).


Banyak teknologi yang digunakan dalam produk Apple berasal dari riset yang didanai Pemerintah. Contohnya, teknologi layar sentuh, GPS, internet, dan bahkan Siri, semuanya awalnya dikembangkan melalui proyek-proyek riset pemerintah AS, seperti yang didanai oleh Departemen Pertahanan dan NASA. Apple kemudian mengkomersialkan dan menggabungkan teknologi-teknologi ini ke dalam produknya.


Pemerintah AS mengalokasikan dana besar untuk penelitian sains dan teknologi melalui National Science Foundation, Departemen Energi, dan lembaga lainnya, yang memungkinkan pengembangan inovasi teknologi. Mazzucato menekankan bahwa investasi semacam ini sangat berisiko dan membutuhkan jangka panjang, sehingga sering kali tidak dilakukan oleh sektor swasta yang fokus pada keuntungan jangka pendek.

Negara juga berperan dalam menyediakan infrastruktur dan pendidikan yang memungkinkan inovasi. Contohnya, universitas-universitas top di AS, seperti MIT dan Stanford University, sering menerima pendanaan pemerintah yang besar, yang kemudian berperan sebagai inkubator bagi startup dan inovator teknologi. Menurut Mazzucato, narasi umum yang memuji perusahaan seperti Apple sebagai inovator mandiri sering kali menutupi peran besar negara dalam membangun fondasi teknologi dan menyediakan ekosistem pendukung yang memungkinkan inovasi di sektor swasta berkembang.

The State Behind the iPhone (Sumber: Mariana Mazzucato)

Kini, dengan brand-nya yang kuat, Apple menjadi salah satu produk asal Amerika Serikat yang secara tidak langsung memperkuat imej negara tersebut. Amerika Serikat memang dikenal sebagai negara adidaya yang melahirkan banyak inovator dengan ekosistem Sillicon Valley. Nvidia kini menjadi salah satu ikon perusahaan global. Menurut CNBC, Nvidia berhasil menggeser Apple sebagai perusahaan dengan nilai pasar tertinggi di dunia pada Jumat, (25/10/2024). Hal ini didorong oleh lonjakan nilai sahamnya yang mencatatkan rekor. Perusahaan yang berbasis di Silicon Valley ini mengalami kenaikan besar dalam kapitalisasi pasar, didorong oleh tingginya permintaan untuk chip khusus yang digunakan dalam teknologi kecerdasan buatan (AI). Nilai pasar Nvidia sempat menyentuh angka $3,53 triliun atau Rp55.191,55 triliun, sedikit di atas Apple yang berada di $3,52 triliun.

Kepercayaan Investor

Menurut banyak pakar, adanya inisiatif pengembangan inovasi dapat meningkatkan kepercayaan investor asing terhadap suatu negara. Sebab, ini merupakan faktor penting dalam menarik investasi, karena inovasi menunjukkan potensi pertumbuhan jangka panjang, daya saing, dan kemampuan adaptasi negara tersebut terhadap perubahan global. Investor asing cenderung memilih negara yang kompetitif secara global untuk menanamkan modal. Inovasi menunjukkan bahwa suatu negara memiliki ekosistem yang mampu bersaing dalam hal teknologi, efisiensi, dan kemampuan produksi. Contoh, Korea Selatan, Singapura, dan Jerman memiliki daya saing tinggi karena terus berinovasi dalam sektor teknologi tinggi dan manufaktur. Hal ini menarik investor asing yang tertarik pada negara dengan produktivitas dan daya saing yang tinggi.

Adanya inisiatif pengembangan inovasi dapat meningkatkan kepercayaan investor asing terhadap suatu negara. Sebab, ini merupakan faktor penting dalam menarik investasi, karena inovasi menunjukkan potensi pertumbuhan jangka panjang, daya saing, dan kemampuan adaptasi negara tersebut terhadap perubahan global.

ACHMAD SOEGIARTO

Selain itu, kehadiran ekosistem inovasi yang solid, seperti dukungan pemerintah untuk R&D, kerjasama antara universitas dan industri, serta akses pada pendanaan, memberikan sinyal positif bagi investor bahwa investasi mereka dapat tumbuh dan berkembang.Contoh,  Amerika Serikat memiliki ekosistem inovasi yang sangat kuat, terutama di Silicon Valley, yang terintegrasi dengan universitas, perusahaan besar, dan lembaga penelitian. Hal ini menarik investor dari seluruh dunia karena mendukung pertumbuhan perusahaan-perusahaan berbasis teknologi.

Inovasi menciptakan nilai tambah melalui penemuan baru yang biasanya dilindungi oleh hak kekayaan intelektual. Investor asing akan lebih percaya berinvestasi di negara yang menghargai hak kekayaan intelektual karena ini melindungi aset dan ide-ide mereka dari risiko pelanggaran. Uni Eropa dan Amerika Serikat memiliki regulasi hak kekayaan intelektual yang kuat, yang membuat perusahaan multinasional merasa aman dalam melakukan inovasi dan menginvestasikan dana untuk penelitian.

Investor asing cenderung menanam modal di sektor-sektor yang menunjukkan potensi pertumbuhan tinggi. Inovasi di bidang teknologi, energi terbarukan, dan digitalisasi menunjukkan arah pertumbuhan ekonomi masa depan, sehingga menarik minat investor. Contohnya seperti tren teknologi baru (lihat artikel The Technology Trends That Will Change in 2024) menjadi sasaran investor asing karena inovasi dalam sektor ini memperlihatkan peluang pertumbuhan tinggi di pasar yang besar.

Inovasi membutuhkan infrastruktur digital yang mendukung, seperti internet cepat, pusat data, dan teknologi komunikasi. Keberadaan infrastruktur ini menandakan bahwa negara tersebut siap untuk perkembangan berbasis teknologi, yang menarik minat investor asing. China, dengan investasi besar-besaran di bidang teknologi 5G dan pusat data, telah menarik banyak perusahaan teknologi multinasional untuk berinvestasi, karena infrastruktur digital ini mendukung perkembangan produk dan layanan berbasis teknologi yang inovatif.

Kepercayaan investor asing terhadap inovasi bergantung pada seberapa baik negara tersebut mendukung dan melindungi perkembangan inovasi melalui kebijakan yang tepat, ekosistem yang kuat, dan infrastruktur yang mendukung. Inovasi menciptakan potensi pertumbuhan jangka panjang, meningkatkan daya saing, dan membuka peluang keuntungan yang lebih besar, yang semuanya merupakan faktor yang sangat penting bagi investor.

Kesimpulan

Dengan visi dan target pertumbuhan ekonomi hingga 8%, Presiden Prabowo tidak hanya ingin menaikkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, penulis melihat ada dorongan kuat untuk mendongkrak performa ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi berbasiskan inovasi (innovation-driven growth) merupakan salah satu cara untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui penguatan inovasi. Dengan cara ini, Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 8% dengan melahirkan perusahaan-perusahaan kelas global.

Post navigation

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *