Pertarungan Digital Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: Achmad Soegiarto

Menarik untuk diketahui lebih dalam dari artikel ‘Ini 5 Klaster Baru “Raksasa” Digital RI’, CNBC Indonesia, Rabu, 29/09/2021, maka bagaimana kesinambungan transformasi perusahaan-perusahaan kedepannya, apalagi pandemi Covid-19 menuntut semua harus berpikir ulang.

Hal ini, tentu tidak lepas dari gerakan inovasi yang perlu lebih dikedepankan menjadi sebuah gerakkan yang sistematis. Terkait hal-hal di atas, penulis membatasi bagaimana perusahaan dapat mengantisipasi peluang bisnis yang semakin sempit dan menuntut kemudahan.

Pemerintah telah menargetkan beberapa tahun ke depan Indonesia memiliki 25 perusahaan teknologi unicorn, dari saat ini baru sebanyak 5 perusahaan, dalam artikel Jokowi Turun Tangan, Mau RI Punya 25 Startup Unicorn, CNBC Indonesia, Kamis, 23/09/2021.

Hal menarik lainnya, Indonesia Emas 2045 di depan mata, maka menggerakkan inovasi menjadi bagian yang teramat penting, kita tidak perlu gentar melihat kepemilikan asing dari raksasa digital RI, ya kita perlu konsolidasi agar Pemerintah dan dunia usaha Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri, mampu lebih dominan menikmati money multiple valuasi di bumi nusantara tercinta, menyongsong Indonesia Emas 2045.

Disebutkan bahwa perusahaan besar teknologi Indonesia masih berpotensi tumbuh secara anorganik (merger dan akuisisi), lalu kemudian bagaimana selain perusahaan besar lainnya? Mereka juga butuh kesinambungan.

Dari lesson learned pada 2019, dan saat awal pandemi Covid-19 di Indonesia, penulis telah memprediksikan, bahwa dalam waktu dekat, akan lahir di atas infrastruktur dan enabler platform, sedikitnya akan dilahirkan minimal 5 ekosistem digital di dalam vertikal platform, bahkan disebutkan dalam sebuah Skenario Strategic Perusahaan

So what next? Peluang yang bisa diambil, baik mengupayakan percepatan inovasi yang impactful, maupun bebenah ke dalam anorganik bisnis, intinya creating value through corporate restructuring. Penulis berpendapat, terdapat Arena Opportunity yang bisa digerakkan secara cepat, antara lain :

1. Basic Arena

Adalah suatu upaya yang sifatnya short-term, melengkapi gap portfolio existing.

2. Horisontal Arena

Dimulai dari gap portfolio dan gap kapabilitas, berhubungan erat satu sama lain dalam portfolio bisnis, bersifat medium-term.

3. Vertikal Arena

Adalah sebuah keberanian dalam pengembangan portfolio yang tidak berhubungan, namun memperkaya portfolio dan kapabilitas, bersifat long-term namun paling lama 5 tahun.

Ketiga Arena Opportunity tersebut dapat dipilih sesuai kemampuan dan kebutuhan dari pertempuran di masing-masing segmen industri, Vertikal Arena merupakan jalan terbaik dan tersulit yang dapat dilakukan dan diusulkan oleh sekelompok analis pemikir yang berpengalaman strategic dalam perusahaan.

Hal lain yang sangat perlu diperhatikan adalah alignment strategic plan, yaitu transformasi yang sistematis dan berkelanjutan, culture perusahaan yang dimulai dari hati dan kesungguhan nyata, serta menciptakan keunggulan disruptif perusahaan melalui sinergi, antara lain maka proses integrasi internal dan proses pengamanan serta manajemen data dapat sesuai Undang-Undang yang berlaku, akan berhasil.

Yang utama adalah, sangat bermanfaat dan dirasakan besar oleh masyarakat.

Tulisan ini pernah dimuat di CNBC Indonesia (2021).

Post navigation

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *